Pada Ahad (2/2/2020) Bina Islamuda (BIM) mengadakan Ngariung Ngobrol Pintar (NGAROPI). Bertajuk “mari bicara cinta”, BIM mengajak kaum muda untuk memahami arti sejati dari cinta.

NGAROPI kali ini menghadirkan pembicara dari mantan Ketua Umum BKIM IPB, Ustadz Ade Mulyawan. Diadakan di Darul Remi, Bogor, kegiatan ini diikuti oleh pemuda dari berbagai sekolah di Dramaga.

Ustadz Ade mengatakan bahwa saat ini definisi cinta mengalami penyempitan makna. Hal itu menurutnya menjadikan makna cinta tidak sesuai dengan fitrah manusia.

“Cinta saat ini didefinisikan kasih sayang terhadap lawan jenis. Jauh dengan definisi cinta menurut islam, yang berarti definisi yang tidak sesuai fitrah”, kata Ustadz Ade.

Ia menjelaskan bahwa sejatinya cinta adalah naluri yang ada pada setiap manusia. Keberadaannya merupakan fitrah dan anugerah dari Allah SWT.

Kendati demikian, ia memaparkan dalam hidupnya, manusia diberikan kemampuan untuk memilih. Apakah naluri tersebut mengantarnya pada ketaatan atau kemaksiatan, tergantung pilihannya.

“Beruntung sebenarnya kita punya perasaan cinta, sesuai fitrah manusia. Tinggal kitanya aja yang harus bisa manage. Ketika perasaan itu menggebu, tinggal pilih mau taat atau maksiat”, ujar Ustadz Ade.

Terakhir, Ustadz Ade memberikan tips bagi pemuda muslim agar senantiasa berdo’a kepada Allah SWT agar dijaga dari kemaksiatan sembari memperbanyak aktivitas positif. Hal itu demi naluri cinta yang dimiliki dapat mengantarkan pada ketaatan.

“Berdo’a pada Allah untuk menjaga diri kita sambil terus memperbaiki diri lalu perbanyak kegiatan positif. Banyak mengaji”, pungkas Ustadz Ade.

Penulis: John

LEAVE A REPLY